Hari Sabtu, 24 Des 2013 yang lalu, kami mengikuti misa Malam Natal di Gereja Stasi Yohanes Maria Vianey - Pagas, Singosari, Malang. Ada sesuatu yang unik ketika kami memasuki gedung gereja yakni sebuah pemandangan yang tidak lazim. Sebuah pohon natal yang sangat tidak lumrah...
Sebagaimana terlihat dari gambar di bawah ini, pohon natal unik ini tersusun dari begitu banyak sandal jepit ! Apa pula ini maksudnya?
Pohon Natal Sandal Jepit |
Mejeng sebentar... |
Jauh hari sebelum Natal, romo pendamping di Stasi ini yakni Romo Adhi Prasetyo, Pr. telah menghimbau kepada umat masing-masing lingkungan untuk mengumpulkan sandal-sandal jepit, sandal jepit baru tentunya. Sandal-sandal jepit yang kemudian disusun menjadi sebuah pohon natal ini, diharapkan dapat mengingatkan kita kembali tentang arti kesederhanaan. Dalam hidup sehari-hari kita, sandal jepit memang digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan di tempat-tempat yang 'sederhana' pula : digunakan ketika kita mandi, kerja bakti membersihkan selokan, pergi ke pasar yang becek, dsb. Kesederhanaan itu pula yang mau dicontohkan Yesus ketika Ia berkenan dilahirkan di sebuah palungan (tempat makan) di sebuah kandang domba.
Setelah Masa Natal usai, sandal-sandal jepit yang masih baru-baru tersebut dibagikan kepada orang-orang kecil yang sekirannya membutuhkan : para pengemis, gelandangan, dsb. Bukan suatu aksi natal yang 'wah' memang, tapi perhatian dan kepedulian serta hati yang penuh kasih sayang, itulah yang dibagikan. Kiranya Damai Natal menyertai kita semua...
No comments:
Post a Comment
Salam kenal...