Cerita Injil : Tuhan, Aku Tak Sanggup...
Matahari mengeluarkan sengat dahsyatnya siang itu. Kota Jakarta lagi-lagi berteriak keras dalam hiruk pikuk kemacetannya. Sementara debu-debu jalanan di kampung pinggiran kota ini, berhamburan seolah berebut menghampiri wajahku. Namun aku masih terus diam. Tetap duduk di trotoar sempit di bawah traffic light itu. Aku masih larut dalam pergumulanku. Tak kurasakan terik itu, tak kudengar bising itu, dan mataku tak berkedip pada serbuan debu itu. Pikiranku masih bergulat pada perintah yang aku dengar subuh tadi, saat aku duduk diam mendengarkan Tuhan bicara...
"Ya Tuhan.., rasanya aku tak sanggup," kata batinku. Mengapa Engkau terus memaksaku untuk menerima tugas ini? Ketika aku berkeberatan atas permintaan pengurus gereja untuk menjadi pemandu PID, mengapa Engkau justru terus memaksaku? Kau gemakan suaraMu berulang-ulang. Setiap hari. Dan pagi ini, Engkau bahkan ulanginya dalam mimpiku. Siapakah aku ini Tuhan? Bukankah aku hanyalah seorang pengasong di pinggir jalan ini? Bagaimana aku harus datang dan mengetuk pintu rumah mewah umat yang harus kupandu? Bagaimana aku harus hadapi tatapan mata mereka yang akan mengulitiku, dari ujung rambut hingga ujung sepatu bututku? Tuhan tidakkah Engkau tau, bahwa lidahku akan kelu saat aku harus bersaksi di depan orang-orang kaya dan terpandang itu? Dan mulutku akan bungkam seperti mulut anak domba yang dibawa ke pembantaian? Tuhan mengapa tak kau sediakan dulu rejeki berlimpah bagiku? Agar aku sanggup berdiri di depan mereka, agar tak habis waktuku untuk mengais sesuap nasi yang tak pernah cukup bagi keluargaku. Tuhan.., bukankah banyak orang lain yang bisa Kau utus? "Tuhan, aku sungguh tak berani. Aku sungguh tak sanggup..," rintihku pelan di tengah kebisingan siang itu.
"Tuhan, aku tak sanggup.." kembali kata-kata itu kuserukan malam ini. Tapi bukan dengan rintihan. Melainkan dengan tangisan. Bukan dengan kesedihan, tapi dengan air mata yang bercucuran.., karena haru hatiku, haru akan penyertaanMu. Bukan di malam ini saja. Tapi di setiap hari di sepanjang tahun yang lalu hingga hari ini. Di malam-malam saat aku harus bersaksi di depan umat, yang ternyata selalu tulus gembira menanti kedatanganku. Juga di hari-hari aku mengais rejeki, yang Kau cukupkan bagiku. Banyak waktu kuberikan bagiMu Tuhan, namun tak sebanding dengan limpahan rahmat kasihMu. "Tuhan, aku tak sanggup.., jika kuharus menolak perintahMu. Jadikan aku alatMu Tuhan."
-------------------------------
* Musa Diutus Tuhan *
23) Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.
24) Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjianNya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
(Kel 2: 23-24)
1) Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba...
2) Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
4) Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
6) Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub...."
7) Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umatKu di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka...
8) Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya,...
10) Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umatKu, orang Israel, keluar dari Mesir."
11) Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"
12) Lalu firmanNya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau...?
(Kel 3: 1-12)
10) Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hambaMupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."
11) Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli...
12) Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."
13) Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus."
14) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa....
(Kel 4: 10-14).
"Ya Tuhan.., rasanya aku tak sanggup," kata batinku. Mengapa Engkau terus memaksaku untuk menerima tugas ini? Ketika aku berkeberatan atas permintaan pengurus gereja untuk menjadi pemandu PID, mengapa Engkau justru terus memaksaku? Kau gemakan suaraMu berulang-ulang. Setiap hari. Dan pagi ini, Engkau bahkan ulanginya dalam mimpiku. Siapakah aku ini Tuhan? Bukankah aku hanyalah seorang pengasong di pinggir jalan ini? Bagaimana aku harus datang dan mengetuk pintu rumah mewah umat yang harus kupandu? Bagaimana aku harus hadapi tatapan mata mereka yang akan mengulitiku, dari ujung rambut hingga ujung sepatu bututku? Tuhan tidakkah Engkau tau, bahwa lidahku akan kelu saat aku harus bersaksi di depan orang-orang kaya dan terpandang itu? Dan mulutku akan bungkam seperti mulut anak domba yang dibawa ke pembantaian? Tuhan mengapa tak kau sediakan dulu rejeki berlimpah bagiku? Agar aku sanggup berdiri di depan mereka, agar tak habis waktuku untuk mengais sesuap nasi yang tak pernah cukup bagi keluargaku. Tuhan.., bukankah banyak orang lain yang bisa Kau utus? "Tuhan, aku sungguh tak berani. Aku sungguh tak sanggup..," rintihku pelan di tengah kebisingan siang itu.
"Tuhan, aku tak sanggup.." kembali kata-kata itu kuserukan malam ini. Tapi bukan dengan rintihan. Melainkan dengan tangisan. Bukan dengan kesedihan, tapi dengan air mata yang bercucuran.., karena haru hatiku, haru akan penyertaanMu. Bukan di malam ini saja. Tapi di setiap hari di sepanjang tahun yang lalu hingga hari ini. Di malam-malam saat aku harus bersaksi di depan umat, yang ternyata selalu tulus gembira menanti kedatanganku. Juga di hari-hari aku mengais rejeki, yang Kau cukupkan bagiku. Banyak waktu kuberikan bagiMu Tuhan, namun tak sebanding dengan limpahan rahmat kasihMu. "Tuhan, aku tak sanggup.., jika kuharus menolak perintahMu. Jadikan aku alatMu Tuhan."
-------------------------------
* Musa Diutus Tuhan *
23) Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.
24) Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjianNya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
(Kel 2: 23-24)
1) Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba...
2) Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
4) Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
6) Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub...."
7) Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umatKu di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka...
8) Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya,...
10) Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umatKu, orang Israel, keluar dari Mesir."
11) Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"
12) Lalu firmanNya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau...?
(Kel 3: 1-12)
10) Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hambaMupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."
11) Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli...
12) Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."
13) Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus."
14) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa....
(Kel 4: 10-14).