Pelajaran Dari Kisah Zakheus (Luk 19: 1-10)
Bacaan Injil hari ini yang diambil dari Injil Lukas 19: 1-10 tentu sudah sangat familier bagi kita semua, yaitu menceritakan tentang Zakheus. Ada banyak sisi yang dapat kita renungkan dari perikop ini. Tetapi satu kalimat di ayat terakhir membuat saya begitu tersentuh : "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Begitu penuh kasihnya Tuhan sehingga di sana dikatakan bahwa Tuhanlah yang mencari kita. Inisiatif keselamatan kita datang dari Tuhan. Meskipun kita bandel, kita penuh dosa, juga meskipun kita menjauh dari Tuhan hingga diri kita hilang, tetapi dengan penuh kasih Tuhan mau mencari kita. Bukan terutama untuk dihukum, melainkan untuk diselamatkan. Tuhan benar-benar adalah gembala yang dengan penuh kasih mencari kita, dombanya yang hilang.
Keselamatan berawal dari Tuhan yang berkenan singgah : "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
Keselamatan juga berasal dari Tuhan yang mencari kita. Tinggal bagaimana dengan kita : apakah kita mau bekerja sama dan juga bertobat untuk menyambut uluran tanganNya itu atau tidak.
Dan hari ini, Zakheus memberi pelajaran bagi kita, untuk bagaimana kita bertobat.
Yang pertama adalah kerinduannya untuk melihat atau bertemu dengan Tuhan.
Ayat 3 mengatakan, "Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu.."
Tentu sebelumnya Zakheus telah mendengar berita tentang Yesus, sehingga kemudian ia ingin melihat, ingin bertemu. Dan pasti pada saat itu sudah ada kerinduan padanya, terlihat bahwa ia sudah siap dengan pertobatannya.
Apakah kita juga benar-benar merindukan Tuhan, terutama dalam setiap kesempatan kita menyambut Tubuh dan DarahNya dalam ekaristi kudus?
Yang ke dua, mari kita berkaca dari upaya keras Zakheus yang tidak berkecil hati atas keterbatasannya.
"Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ."
Demikianlah, kita pun harus berusaha dengan sekuat tenaga untuk setiap kali dapat berjumpa dengan Tuhan. Barangkali saat itu kita ada keterbatasan fisik : sedang sakit misalnya, atau kendala psikis : sedang kecewa, sedih, malas, dlsb, mari kita berusaha keras untuk dapat mengatasi segala kelemahan itu untuk kita dapat menjumpai Tuhan.
Selanjutnya yang ke tiga adalah bertobat. Pertobatan yang sejati adalah berbalik arah. Zakheus yang tadinya sebagai pemungut cukai yang digambarkan sebagai orang yang suka memeras rakyat, berbalik mendermakan setengah hartanya dan berjanji untuk hidup dengan lebih baik. Mari kita merefleksi diri, apakah setiap perjumpaan kita dengan Tuhan juga sungguh menghadirkan sukacita dan pertobatan?
Kiranya Tuhan memberkati setiap niat baik dan usaha keras kita. Amin.
*****
Lukas 19: 1-10
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.
Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
*****