Saturday, 21 July 2018

Renungan Injil harian, Sabtu, 21 Juli 2018

HUKUM
"Law and order" menjamin kehidupan bersama tetap aman, damai dan sejahtera. Negara-negara yang maju, makmur dan sejahtera  memiliki hukum yang jelas, pasti dan tegas serta ditegakkan secara konsisten. Konsekuensinya adalah keteraturan. Buahnya tampak dalam kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Di mana hukum absen, di sana kekacauan terjadi. Pelanggaran hukum membuahkan kehancuran. Adam dan Hawa yang melanggar perintah Tuhan menanggung hidup yang hancur, bahkan mati; kehilangan hidup abadi.

Masyarakat yang tuna hukum dan suka melanggar aturan sulit mengalami cepatnya kemajuan. Mental menerobos melanggar aturan lalu lintas menyebabkan kemacetan. Hukum yang tidak secara konsisten ditegakkan mendatangkan banyak kerugian sosial-budaya-ekonomi.

Yesus datang untuk memaklumkan hukum. Tuhan Allah berfirman:"Roh-ku akan Kucurahkan atas Dia, dan Dia akan memaklumkan hukum kepada segala bangsa."(Mat 12:18). Yesus berjuang supaya hukum itu ditegakkan. Bukan dengan cara kekerasan:"Dia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan." (Mat 12:19). Tetapi  Dia menegakkan hukum dengan memberdayakan:"Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang."(Mat 12:20).

Tahukah kita hukum apa yang hendak dijadikan-Nya menang? Hukum cinta kasih. Dia tidak hanya menegakkan hukum kasih, tetapi  Diri-Nya adalah KASIH itu sendiri. Karena itu, Dialah yang menjadi jaminan bagi kesejahteraan semua orang. Bukan hanya kesejahteraan di dunia ini, tetapi juga kebahagiaan di surga nanti.

* thanks to: Mobert210718
Comments
0 Comments

No comments: