Showing posts with label Bingkai Seni. Show all posts
Showing posts with label Bingkai Seni. Show all posts

Wednesday, 16 November 2022

Part 2- PARTIJAH



Mentari fajar baru saja bersinar. Sentuhan hangatnya menyapa titik-titik embun yang masih menggayut di ujung dedaunan. Seorang perempuan nampak membuka pintu rumah. Kulit sawo matangnya yang khas perempuan desa, tidak mengurangi keelokan alaminya. Terlebih ada sesungging senyum di bibirnya.

Saturday, 12 November 2022

Part 1- PARTIJAH



Sudah sejak semalam hujan belum juga berhenti mengguyur lereng bukit di Desa Girimulyo. Semua telah dibasahinya : pepohonan, tanah, dan rumah-rumah di lereng itu. Termasuk sebuah rumah lawas berbentuk limasan.
 

Tuesday, 1 November 2022

Part 6- Hujan Masih Akan Turun di Tawangmangu



Malam itu Aryani tak dapat tidur. Meski malam sudah mulai larut, dia tetap berdiri di depan jendela kamarnya yang masih terbuka. Matanya seakan berusaha menatap jalan menurun yang berkelok-kelok yang ada di bawah hotelnya. Jalan yang sudah tak bisa terlihat, tertutup oleh gelapnya malam. Segelap hatinya malam itu.

Thursday, 27 October 2022

Part 5- Hujan Masih Akan Turun di Tawangmangu



Kejadian itulah yang merupakan awal dari perpisahan mereka. Mereka memang masih sempat bertemu beberapa kali, terutama untuk mencoba mencari jalan untuk bisa membujuk ayah Arya.


Lagu Untuk Santo Pelindung Gereja

Mendengarkan, memainkan, serta menciptakan lagu atau musik rohani dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk menenteramkan batin sekaligus sarana untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan.

Tuesday, 25 October 2022

Part 4- Hujan Masih Akan Turun di Tawangmangu



Sejenak Arya memandang tajam Aryani, seolah dia ingin meyakinkan apa maksud Aryani menanyakan hal itu. Ada setitik harapan cerah di hatinya bahwa Aryani cemburu terhadap wanita itu. Namun Aryani yang dipandanginya hanya menundukkan kepalanya.

Sunday, 23 October 2022

Part 3- Hujan Masih Akan Turun di Tawangmangu



Jalanan masih menanjak terus. Aryani masih mengendarai mobilnya dengan hati-hati meski hatinya gelisah. Namun tiba-tiba perhatiannya tertuju pada sebuah sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan. Sepeda motor yang berjalan cukup pelan menuruni jalanan berkelok di tengah hujan lebat. Aryani terus memperhatikan sepeda motor yang semakin dekat itu. Dan bahkan sempat menengok ketika sepeda motor tersebut tepat berpapasan dengan mobilnya.


Saturday, 22 October 2022

Part 2- Hujan Masih Akan Turun di Tawangmangu



"Ini... Mas Arya kan? Eh..apa kabar mas?" Aryani berusaha mengucapkan kalimatnya sewajar mungkin, namun bagaimanapun masih terdengar getar suaranya.
 
"Aku baik Ryani. Maaf tempo hari, di acara itu aku tidak menyapamu."
 

Friday, 21 October 2022

Part 1- Hujan Masih Akan Turun di Tawangmangu



Hujan masih turun dengan derasnya di luar. Air bagai ditumpahkan dari langit. Begitu lebat, hingga membuat suasana di luar nampak temaram meski jam masih menunjukkan pukul tiga sore. Dan udara terasa begitu dingin menggigit tulang terlebih di Tawangmangu, di dekat puncak Lawu ini.
 

Monday, 23 July 2018

Cerita Injil harian, Senin, 23 Juli 2018 : Tanda Kasih

Terinspirasi dari Renungan Harian : "TANDA"

Tanda Kasih
Aku berjalan menunduk dalam barisan. Kedua tanganku terkatup erat di dada. Begitu erat, seolah satu tanganku tak mau melepaskan tangan lainnya. Mataku terasa panas. Air mataku serasa hendak tumpah. Dan ketika aku sampai di bangku tempat dudukku dan berlutut, segera saja air mataku jatuh berderai membasahi pipiku. Bahkan mengalir hingga tumpah di bangkuku. Kupakai kedua tanganku untuk menutup wajah dan mataku, dan untuk menahan air mataku tidak jatuh.

Saturday, 21 July 2018

Cerita Injil : Tuhan, Aku Tak Sanggup...

Matahari mengeluarkan sengat dahsyatnya siang itu. Kota Jakarta lagi-lagi berteriak keras dalam hiruk pikuk kemacetannya. Sementara debu-debu jalanan di kampung pinggiran kota ini, berhamburan seolah berebut menghampiri wajahku. Namun aku masih terus diam. Tetap duduk di trotoar sempit di bawah traffic light itu. Aku masih larut dalam pergumulanku. Tak kurasakan terik itu, tak kudengar bising itu, dan mataku tak berkedip pada serbuan debu itu. Pikiranku masih bergulat pada perintah yang aku dengar subuh tadi, saat aku duduk diam mendengarkan Tuhan bicara...

Thursday, 12 July 2018

Cerita Injil harian, Kamis, 12 Juli 2018 : Tidak Percuma


Tanganku terus mengikuti tali pemandu selam yang kupegang. Tak kubiarkan lepas meski tanganku hampir mati rasa karena dingin membeku. Hari ini, entah sudah berapa lama aku berada di dalam air di gua yang gelap ini. Cahaya senter di kepalaku pun hanya mampu menghadirkan bayang samar-samar terhalang air keruh yang berlumpur ini. Aku masih berenang di belakang seorang anak yang berusaha kami selamatkan. Di depan kami adalah Saman Gunam, seorang penyelam, mantan anggota Angkatan Laut Thailand yang sudah tidak aktif, namun secara sukarela ikut misi penyelamatan ini. Seorang pria yang sangat berdedikasi dalam misi ini, yang hari ini saja, entah sudah berapa kali dia menyelam di gua berair ini, memasok tabung oksigen bagi tim penyelam dan para korban. Dan aku sendiri adalah seorang penyelam profesional. Hatiku tergerak mendengar kabar tentang musibah yang menimpa 12 remaja Thailand yang terjebak di gua bawah tanah yang airnya tiba-tiba pasang. Jauh-jauh aku datang dari Indonesia, mengikuti jejak regu penolong China, Australia, dan Inggris yang lebih dahulu datang.

Pantun Gerejawi 3

Pantun Keberagaman

Banyak makanan di atas meja,
banyak juga barang pecah belah.
Satu ke masjid satunya ke gereja,
dua-duanya menyembah Allah.

Wednesday, 11 July 2018

Cerita Injil harian, Rabu, 11 Juli 2018 : Aku Tak Bisa


Hujan masih turun deras di luar. Aku termangu di balik jendela. Kenangan itu kembali menyeruak ke relung hatiku, mengalir bersama air hujan yang merambat di dinding kaca jendela. Anganku kembali melayang ke saat itu, saat aku menyibakkan rambut hitam panjangmu, yang basah oleh air hujan. Aku ingat matamu, tatapan matamu saat itu, yang mengguratkan sejuta perasaanmu. Aku bahkan masih bisa melihat genang airnya di sana, di antara air hujan yang membasahi wajahmu. Cintaku, apakah engkau juga masih ingat akan kenangan itu..?

Pantun Gerejawi 2

Pantun Perjanjian Baru

Di dalam kamar banyak kecoa,
di sela pintu banyaklah kutu.
Tetapi jika engkau berdoa,
masuklah kamar tutuplah pintu.
(Mat 6: 6)

Tuesday, 10 July 2018

Cerita Injil harian, Selasa, 10 Juli 2018 : Peka?


Kuhampiri Suster Vina. Kujelaskan semua persiapan akhir dan detail acara pesta Natal di panti asuhan itu besok pagi. "Jadi konsep acaranya murni pesta. Tidak ada misa. Kita akan awali dengan paduan suara anak-anak, baru kemudian sambutan pembukaan, dan seterusnya," demikian aku menegaskan lagi penjelasanku.

Pantun Gerejawi 1

Pantun Perjanjian Lama

Pagi-pagi isi teka-teki,
asal jangan kecanduan.
Dari tulang rusuk laki-laki,
dibangunNya perempuan.
(Kej 2: 22)

Monday, 9 July 2018

Cerita Injil harian, Senin, 9 Juli 2018 : Kepedulian


Masih sepagi ini, air mataku jatuh berderai. Sebuah kiriman video di grup WA membuatku menangis sedih. Di sana kulihat: mulut mereka dibungkam, kaki diikat, dan kemudian mereka dibunuh satu per satu! Lalu dimakan? Ya, Tuhan, sementara, sambil menunggu gilirannya, kulihat tatapan mata bulat hitam mereka, menyaksikan di depan mata, kawan-kawan mereka yang dibekap mulutnya, lalu diremukkan kepalanya. Makhluk yang sangat setia itu sungguh tak berdaya.

Sunday, 8 July 2018

Cerita Injil harian, Minggu, 8 Juli 2018 : Kamu Bisa Apa?


"Ayah, tolong segera ke sini. Mobil Riko menabrak orang! Aku… aku terjebak di dalam mobil ini. Dan orang-orang di luar menggedor-gedor mobil ini. Aku takut Yah!" kata Rina dengan terbata-bata di ujung telpon. Pak Broto panik mendengar suara anaknya. Segera dihidupkannya mobilnya bersiap menuju pasar Jatinegara sesuai pesan Rina.

Saturday, 23 June 2018

Renungan Injil harian, Sabtu, 23 Juni 2018

HAL KEKUATIRAN  (Mat 6: 24-34)

Jangan kuatir.., karna engkau masih boleh kuatir. Karna kuatirmu adalah manusiawi.
_(2Kor 12: 20-21; Gal 4: 11; 1Tes 3: 5)_

Jangan kuatir.., sebab Tuhan tau persoalanmu, tau juga kelemahanmu.
_(Mat 6: 8,32; Ibr4: 15)_